Apa yang Terjadi di Arafah? Sejarahnya Bikin Siapapun Ingin Segera Berhaji!

Kategori : Info Menarik, Haji, Ditulis pada : 22 Mei 2025, 09:42:46

Arafah bukan hanya tempat berkumpulnya jutaan umat Islam setiap tanggal 9 Dzulhijjah dalam ibadah haji. Lebih dari itu, Arafah adalah saksi bisu sejarah penting umat manusia dan menjadi lokasi paling sakral dalam rukun haji. Tanpa wukuf di Arafah, maka haji seseorang dianggap tidak sah, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

 

“Al-Hajju Arafah”

“Haji itu (terletak pada) wukuf di Arafah.”

(HR. Tirmidzi)

 

 

Arafah berasal dari kata ‘arafa’ yang berarti mengetahui atau mengenal. Menurut beberapa riwayat dan pendapat ulama, nama ini muncul karena:

1.Pertemuan Nabi Adam dan Hawa

Setelah diturunkan dari surga ke bumi dan terpisah, Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu kembali di Padang Arafah setelah bertahun-tahun berpisah. Di sinilah keduanya “saling mengenal” kembali. Oleh karena itu, tempat ini disebut ‘Arafah’.

2.Tempat Pengakuan dan Pengenalan Dosa

Ada pula pendapat yang menyebut bahwa Arafah adalah tempat para hamba mengakui (ta’aruf) dosa-dosa mereka kepada Allah. Di tempat inilah mereka memohon ampun dan rahmat-Nya dengan sepenuh hati.

 

 

Pada Haji Wada’ (Haji Perpisahan), Rasulullah ﷺ berwukuf di Arafah dan menyampaikan khutbah terakhir beliau kepada lebih dari 100.000 sahabat. Isi khutbah ini berisi pesan kemanusiaan, persamaan derajat, hak perempuan, dan penegasan bahwa risalah Islam telah sempurna.

 

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu jadi agamamu.”

(QS. Al-Ma’idah: 3)

 

•Tanggal Penting: Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

•Batas Waktu: Dari tergelincir matahari (waktu zuhur) hingga terbit fajar (subuh) tanggal 10 Dzulhijjah.

•Ritual Utama: Jamaah berdoa, berdzikir, dan berintrospeksi diri. Di sinilah tempat terbaik untuk memohon ampunan dan kemuliaan dari Allah.

 

 

Di Arafah terdapat Jabal Rahmah (Gunung Rahmat), diyakini sebagai tempat pertemuan Adam dan Hawa. Tempat ini sering dikunjungi oleh para jamaah haji untuk berdoa memohon jodoh, keluarga sakinah, dan cinta yang diridhai Allah. Meski tidak diwajibkan mendaki gunung ini saat haji, banyak jamaah mengunjunginya sebagai bentuk penghormatan sejarah.

 

 

Arafah sering disebut sebagai simbol miniatur Padang Mahsyar, tempat seluruh manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat. Di sinilah manusia menyadari ketidakberdayaan dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah, sama seperti suasana wukuf. Arafah adalah lambang cinta, pengakuan, dan penyerahan total kepada Allah. Di sinilah sejarah manusia dimulai kembali setelah terusir dari surga, dan di sinilah pula setiap jamaah haji menantikan rahmat dan pengampunan yang melimpah. Wukuf di Arafah bukan sekadar hadir secara fisik, melainkan hadir secara hati. Karena sejatinya, Arafah adalah tempat kembali — kembali kepada fitrah, kepada pengampunan, dan kepada tujuan penciptaan manusia: menyembah Allah SWT.