Jangan Sepelekan! penyakit Meningitis Bisa Mengancam Jamaah Haji–Umrah Kurang Dari Sehari

Al Fauzi News | Meningitis bukan sekadar penyakit biasa ancaman ini harus benar-benar jadi perhatian utama buat siapa pun yang akan berangkat haji atau umrah. Penyebabnya, bakteri Neisseria meningitidis, bisa menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang dengan sangat cepat. meningitis bisa berkembang dalam hitungan jam dan, dalam beberapa kasus, membawa risiko kematian kurang dari 24 jam. Bayangkan, di tengah kerumunan besar seperti haji, risiko penularan jelas naik drastis. Jamaah datang dari berbagai penjuru dunia, membawa kondisi kesehatan yang berbeda-beda.
Nah, Kementerian Kesehatan Arab Saudi sudah menetapkan vaksin meningitis quadrivalent (MenACWY) sebagai perlindungan utama. Wajib suntik minimal 10 hari sebelum keberangkatan, supaya tubuh punya waktu membangun sistem kekebalan. Sertifikat vaksin ini sekarang jadi syarat wajib untuk proses visa haji atau umrah. Bukan cuma formalitas, kebijakan ini hasil kajian medis bertahun-tahun dan sudah terbukti efektif.
Jangan anggap enteng komplikasi meningitis. Risiko kematian memang tinggi, tapi korban yang selamat pun bisa mengalami gangguan pendengaran, kerusakan saraf, kejang, bahkan masalah kesehatan permanen lainnya. Gejala awalnya sering mengecoh demam, sakit kepala, leher kaku sering dikira cuma flu biasa. Karena itu, jamaah perlu lebih peka terhadap perubahan kondisi tubuh, apalagi setelah keluar-masuk area padat seperti Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
Organisasi kesehatan dunia seperti WHO dan lembaga riset meningitis juga sepakat: vaksin MenACWY adalah perlindungan terbaik untuk kegiatan keagamaan besar. Pengalaman bertahun-tahun membuktikan, sejak vaksin ini diwajibkan, angka kasus meningitis saat musim haji dan umrah turun drastis. Pemerintah di banyak negara asal jamaah pun aktif mengimbau vaksinasi ini sebagai bagian dari persiapan ibadah.
Supaya tetap sehat selama ibadah, jamaah sebaiknya cek kesehatan dulu sebelum berangkat, atur jadwal vaksinasi, dan mulai biasakan pola hidup sehat begitu tiba di Tanah Suci. Hal sederhana seperti pakai masker, rajin cuci tangan, cukup minum, dan nggak berbagi alat makan justru sangat membantu melindungi diri. Dengan persiapan matang, ibadah jadi lebih aman, nyaman, dan penuh makna.
