Resmi: Otoritas Masjid Nabawi Ubah Sistem Kunjungan Raudhah 2025–2026
Al Fauzi News | Sekarang, kunjungan ke Raudhah di Masjid Nabawi nggak bisa sembarangan lagi. Semuanya sudah diatur pakai aplikasi resmi Nusuk. Setiap jamaah, laki-laki atau perempuan, wajib punya izin kunjungan yang sudah dijadwalkan. Tujuannya jelas: biar nggak terlalu padat, suasana tetap tertib, dan jamaah bisa lebih khusyuk beribadah di tempat istimewa ini. Akses utama pun sudah ditentukan, lewat sisi selatan Masjid Nabawi, tepatnya di sekitar Gerbang Makkah atau Gate 37.
Jadwal kunjungannya juga dipecah. Biasanya, jamaah laki-laki boleh masuk mulai jam 2 pagi sampai menjelang Subuh, lalu dibuka lagi siang hari sampai waktu Isya. Jamaah perempuan punya slot sendiri: setelah Subuh sampai menjelang siang, lalu buka lagi usai Isya sampai dini hari. Hari Jumat? Khusus laki-laki, ada satu sesi tambahan setelah Salat Jumat, soalnya pengunjung memang membludak.
Soal izin, aplikasi Nusuk membatasi pengajuan kunjungan. Ada yang bilang izin cuma bisa diajukan sekali dalam 365 hari (setahun), tapi ada juga sumber lokal yang menyebut 565 hari. Angka 565 hari ini sebenarnya jarang muncul di laporan internasional. Jadi, sebaiknya pakai patokan paling aman: aplikasi Nusuk jadi syarat utama.
Ada juga opsi jalur instan (instant track) buat jamaah yang sudah ada di area masjid. Lewat jalur ini, izin bisa langsung didapat asal kapasitas masih ada. Tapi jalur instan ini nggak selalu aktif, tergantung situasi dan ramainya orang di Raudhah waktu itu. Cara ini kasih kesempatan tambahan buat yang nggak kebagian lewat jadwal reguler.
Secara umum, info soal pengaturan kunjungan Raudhah ini cukup bisa dipercaya. Banyak sumber menyampaikan hal yang sama, terutama soal aplikasi Nusuk, jadwal kunjungan, dan pintu masuk. Hanya saja, detail teknis misalnya masa tunggu izin dan pembatasan hari tertentu masih harus terus dicek karena nggak semua ada rujukan resmi dari otoritas Saudi. Jadi, jamaah wajib rajin update info biar nggak ketinggalan aturan terbaru.
