Tata Cara Memakai Ihram yang Benar untuk Jamaah Laki-Laki dan Perempuan

Tata Cara Memakai Ihram yang Benar untuk Jamaah Laki-Laki dan Perempuan

Sahabat Al-Fauzi Tour. Semua jamaah haji dan umrah harus melakukan ihram, yang merupakan salah satu rukun ibadah. Kain ihram terdiri dari dua lembar kain putih yang tidak dijahit. Bahan biasanya handuk dan tidak memiliki model khusus. Untuk memastikan bahwa ibadah kita diakui dan diterima oleh Allah SWT, kita harus memahami cara memakai ihram dengan benar. Ini karena pakaian ihram merupakan simbol kesucian dan kesetaraan di hadapan Allah SWT. Selain itu, ihram menggambarkan kumpulan orang dari seluruh dunia yang berkumpul di Tanah Suci Makkah dan saling bersaudara dalam beribadah kepada Allah Ta'ala.

Tata Cara Memakai Ihram untuk Jamaah Laki-Laki

1. Niat:

Jamaah laki-laki harus berniat untuk memasuki keadaan ihram di Miqat, yaitu tempat yang ditentukan untuk memulai ihram, sebelum mengenakan pakaian ihram.

2. Mandi Sunnah:

Untuk membersihkan diri dari kotoran fisik dan spiritual, disarankan untuk melakukan mandi sunnah ihram sebelum mengenakan pakaian ihram.

3. Menggunakan Minyak Wangi:

Jamaah boleh menggunakan minyak wangi pada tubuhnya sebelum memakai pakaian ihram; namun, setelah mengenakan pakaian ihram, tidak boleh.

4. Memakai Pakaian Ihram:

Pakaian ihram untuk laki-laki terdiri dari dua helai kain putih tanpa jahitan. Untuk bagian bawah, siapkan satu kain untuk menutupi bagian bawah. Tutup aurat mulai dari pusar hingga bagian bawah lutut. Cara melipat nya cukup mudah, hampir mirip seperti pengunaan sarung. Pastikan kain ihram terlipat sempurna, dan jangan biarkan aurat terlihat saat duduk ataupun jongkok.

Lipatan jangan terlalu kencang supaya bisa tetap berjalan dengan mudah. Untuk bagian atas, pakai kain ihram dengan cara diselempangkan agar menutup bagian pundak kanan dan kiri. Ketika mulai thawaf, biarkan bagian pundak kanan terbuka, dan lipatan kain pada sisi satunya berada di bawah ketiak kanan.

Kaitankan antara ujung satu sisi kain ihram dengan sisi yang lainnya agar tidak mudah terlepas. Bagian pundak kanan terbuka hanya saat thawaf, setelah itu kain ihram bisa kembali digunakan menutupi semua badan. Kain ihram jangan melewati batas mata kaki, dan tidak boleh terkena kotoran.

5. Tidak Memakai Pakaian Berjahit:

Selama dalam keadaan ihram, jamaah laki-laki tidak diperbolehkan memakai pakaian berjahit, termasuk pakaian dalam, kaos, atau celana panjang.

6. Tidak Menutup Kepala:

Jamaah laki-laki juga tidak diperbolehkan menutup kepala dengan topi, peci, atau benda lain selama dalam keadaan ihram.

Tata Cara Memakai Ihram untuk Jamaah Perempuan

1. Niat: Seperti halnya jamaah laki-laki, jamaah perempuan juga harus berniat untuk memasuki keadaan ihram di Miqat.

2. Mandi Sunnah: Jamaah perempuan juga disarankan untuk mandi sunnah ihram sebelum mengenakan pakaian ihram.

3. Menggunakan Minyak Wangi: Sebelum mengenakan pakaian ihram, jamaah perempuan diperbolehkan menggunakan minyak wangi pada tubuhnya. Setelah mengenakan ihram, penggunaan minyak wangi tidak diperbolehkan.

4. Memakai Pakaian Ihram: Pakaian ihram perempuan harus longgar dan menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan; namun, disarankan untuk memilih warna yang tidak terlalu mencolok. Bagian bawah, bagian kain ihram untuk bawahan harus sepanjang tumit. Harus menggunakan kaus kaki. Pakai sepatu yang tidak bertumit dan berbahan karet. Bagian atas, lengan baju harus sepanjang pergelangan tangan. Kerudung yang di gunakan harus panjang atau melebihi bagian dada.

5. Tidak Memakai Cadar dan Sarung Tangan: Jamaah perempuan tidak diperbolehkan memakai cadar dan sarung tangan selama dalam keadaan ihram. Namun, jika tidak bertujuan untuk berhias, mereka diperbolehkan menutup wajah dengan kain.
Untuk memastikan ibadah haji atau umrah mereka sah, jamaah harus mematuhi semua rukun dan wajib haji lainnya selain memakai ihram dengan benar.

Sahabat Al-Fauzi Tour. Salah satu langkah penting dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah adalah memakai ihram dengan benar. Jamaah laki-laki dan perempuan dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan agama dengan memahami dan mengikuti tata cara yang telah disebutkan di atas. Agar ibadah Anda