Memudahkan Anda Menuju Baitullah

Jangan Sampai Salah! Begini Rukun Haji yang Harus Kamu Lakukan Agar Haji Sah

Kategori : Haji, Ditulis pada : 12 April 2025, 10:00:07

Pengertian-Hukum-Syarat-Wajib-dan-Rukun-Haji-0108201903.jpg

 

Rukun Haji: Panduan Lengkap tentang Tata Cara Ibadah Haji

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Haji merupakan perjalanan spiritual yang dilakukan ke Tanah Suci, Makkah, dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Agar haji sah, terdapat beberapa syarat dan tata cara yang harus dipenuhi, salah satunya adalah rukun haji. Rukun haji adalah rangkaian kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh setiap jemaah haji, jika salah satu rukun haji ditinggalkan atau tidak dilakukan dengan benar, maka haji seseorang dianggap tidak sah.

Berikut adalah penjelasan mengenai rukun haji yang harus dipenuhi oleh setiap jemaah:

1.⁠ ⁠Ihram
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji dan mengenakan pakaian ihram (bagi laki-laki berupa dua kain putih tanpa jahitan, sedangkan perempuan mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh). Niat ihram ini dilakukan di Miqat, batas yang telah ditentukan untuk memulai ibadah haji. Ihram memiliki makna penting karena merupakan tanda dimulainya ibadah haji yang penuh dengan tata cara dan pantangan tertentu.

2.⁠ ⁠Tawaf Qudum (Tawaf Kedatangan)
Setelah sampai di Masjidil Haram, jemaah haji wajib melakukan tawaf qudum, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan dari jarum jam. Tawaf ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan pengagungan kepada Allah serta sebagai tanda kedatangan ke Tanah Suci. Tawaf qudum hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan bagi para jemaah.

3.⁠ ⁠Sa’i
Sa'i adalah berjalan tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah. Sa'i ini dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. Sa’i ini merupakan bentuk pengingat terhadap perjuangan Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail. Sa’i ini merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap jemaah haji.

4.⁠ ⁠Wukuf di Arafah
Wukuf adalah puncak ibadah haji yang dilakukan di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah. Wukuf berarti berhenti dan berdiri di Arafah, tempat di mana Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah terakhirnya. Wukuf di Arafah menjadi inti dari ibadah haji, dan merupakan salah satu syarat sahnya haji. Jemaah harus berdoa dan memohon ampunan Allah selama berada di Arafah.

5.⁠ ⁠Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf di Arafah, jemaah haji melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk bermalam (mabit). Mabit di Muzdalifah dilakukan setelah matahari terbenam dan harus dilakukan semalam suntuk. Di Muzdalifah, jemaah juga mengumpulkan batu kerikil yang digunakan untuk melontar jumrah keesokan harinya.

6.⁠ ⁠Melempar Jumrah
Melempar jumrah adalah ritual yang dilakukan di Mina. Jemaah melemparkan batu kerikil yang telah dikumpulkan di Muzdalifah ke tiga tiang jumrah, yaitu jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah aqabah. Ritual ini sebagai simbol menanggalkan godaan setan, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim, yang digoda oleh setan untuk meninggalkan perintah Allah.

7.⁠ ⁠Tawaf Ifadah
Setelah melontar jumrah, jemaah haji kembali ke Makkah untuk melakukan tawaf ifadah, yaitu tawaf keliling Ka'bah yang merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan. Tawaf ifadah menandakan bahwa sebagian besar rangkaian ibadah haji telah selesai dilaksanakan.

8.⁠ ⁠Shalat dan Mabit di Mina
Setelah tawaf ifadah, jemaah kembali ke Mina untuk menginap dan melanjutkan ritual melempar jumrah pada hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijah). Selama berada di Mina, jemaah juga melaksanakan shalat dan berdoa.

9.⁠ ⁠Tawaf Wada’
Setelah seluruh rangkaian ibadah haji selesai, jemaah haji harus melakukan tawaf wada’, yaitu tawaf perpisahan di Ka'bah sebelum meninggalkan Makkah. Tawaf wada' dilakukan sebagai tanda perpisahan dengan Tanah Suci. Tawaf ini hukumnya wajib bagi setiap jemaah haji yang akan meninggalkan Makkah.

Rukun haji merupakan serangkaian ibadah yang harus dilakukan secara urut dan lengkap agar ibadah haji dianggap sah. Setiap rukun memiliki makna mendalam dan merupakan bentuk pengabdian serta ketaatan seorang Muslim kepada Allah. Dengan melaksanakan semua rukun haji ini dengan penuh kesabaran, khusyuk, dan ikhlas, diharapkan setiap jemaah dapat memperoleh haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah dan membawa kebaikan bagi diri pribadi serta umat Islam secara keseluruhan.

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id