Mana yang Harus Didahulukan Umrah atau Haji?
Banyak umat Muslim yang bercita-cita untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Namun, sering kali muncul pertanyaan: mana yang sebaiknya didahulukan, umrah atau haji? Apakah umrah bisa menggantikan haji, atau justru haji harus diutamakan? Untuk menjawabnya, kita perlu memahami hukum, keutamaan, dan kondisi masing-masing individu dalam menjalankan ibadah ini.
1. Perbedaan Haji dan Umrah
Secara umum, haji dan umrah adalah dua bentuk ibadah yang sama-sama dilakukan di Tanah Suci, tetapi memiliki perbedaan mendasar:
- Haji adalah rukun Islam kelima dan wajib bagi yang mampu sekali seumur hidup. Haji memiliki waktu khusus, yaitu pada bulan Dzulhijjah, dengan rangkaian rukun tertentu seperti wukuf di Arafah.
- Umrah bersifat sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) dan bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Ibadah umrah meliputi ihram, tawaf, sa’i, dan tahallul.
Karena perbedaan ini, haji memiliki kewajiban lebih besar dibandingkan umrah.
2. Haji Lebih Diutamakan Jika Sudah Mampu
Bagi yang sudah memiliki kemampuan finansial dan fisik, serta tidak ada halangan untuk berangkat, haji harus didahulukan karena hukumnya wajib. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 97:
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah."
Jika seseorang sudah mampu tetapi menundanya tanpa alasan yang syar’i, ada risiko ia tidak mendapat kesempatan di kemudian hari. Bahkan, dalam beberapa mazhab, menunda haji tanpa alasan dianggap maksiat.
3. Umrah Bisa Menjadi Alternatif Sambil Menunggu Haji
Di banyak negara, termasuk Indonesia, ada antrean panjang untuk haji yang bisa mencapai belasan tahun. Dalam kondisi ini, umrah bisa menjadi alternatif untuk tetap merasakan pengalaman ibadah di Tanah Suci.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Antara umrah yang satu dengan umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. Bukhari & Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun umrah tidak wajib, ia memiliki keutamaan yang besar.
4. Bagaimana Jika Belum Mampu Haji?
Jika seseorang belum memiliki kemampuan untuk berhaji, tetapi mampu untuk umrah, maka tidak ada larangan baginya untuk berangkat umrah terlebih dahulu. Namun, ia tetap harus berniat untuk melaksanakan haji ketika sudah mampu.
Sebagian ulama juga berpendapat bahwa umrah dapat membantu seseorang semakin termotivasi untuk berhaji. Dengan melihat langsung Ka’bah dan suasana ibadah di Makkah, seseorang bisa lebih semangat untuk menabung dan mempersiapkan haji dengan lebih baik.
Kesimpulan: Pilih Haji atau Umrah Dulu?
- Jika sudah mampu, haji harus didahulukan karena hukumnya wajib.
- Jika masih menunggu antrean haji, umrah bisa menjadi pengalaman spiritual yang memperkuat keimanan.
- Jika belum mampu haji, tetapi sudah bisa umrah, umrah tetap menjadi ibadah yang bernilai besar dan bisa menjadi jalan menuju haji.
Intinya, baik umrah maupun haji adalah ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Yang terpenting adalah melakukannya dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan kemampuan.
Sri Agustini