Haji Qiran: Pengertian dan Panduan Praktis yang Mudah Dipahami
Haji Qiran: Pengertian dan Panduan Praktis yang Mudah Dipahami
Sahabat Al-Fauzi, Jakarta- Haji adalah salah satu ibadah yang menjadi impian banyak umat Islam, tapi sebelum menjalankannya, kita perlu tahu tata cara dan jenis haji yang akan dilakukan supaya sesuai dengan aturan agama. Salah satu jenis haji yang mungkin pernah kamu dengar adalah Haji Qiran. Nah, artikel ini akan membahas Haji Qiran secara santai tapi tetap lengkap, supaya kamu lebih paham dan siap menjalankannya.
Apa Itu Haji Qiran?
Haji Qiran adalah ibadah haji di mana kamu menggabungkan haji dan umrah dalam satu niat dan satu kali proses. Jadi, setelah kamu berniat, semuanya dilakukan sekaligus tanpa perlu memisahkan antara haji dan umrah.
Kata "qiran" sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya "menggabungkan." Kalau kamu memilih jenis haji ini, kamu wajib membayar dam atau denda berupa penyembelihan satu ekor kambing. Tapi tenang, dam ini bukan karena pelanggaran, melainkan memang bagian dari aturan Haji Qiran.
Biasanya, Haji Qiran cocok untuk:
- Orang yang karena satu dan lain hal nggak bisa melaksanakan umrah sebelum atau setelah haji.
- Jemaah yang waktu tinggalnya di Mekkah terbatas, jadi harus menggabungkan keduanya sekaligus.
Cara Melaksanakan Haji Qiran
Untuk kamu yang penasaran, berikut langkah-langkah Haji Qiran yang gampang dipahami:
-
Niat Ihram untuk Haji dan Umrah
- Sebelum berniat, kamu disunnahkan mandi besar (bersuci) dan berwudhu, lalu pakai pakaian ihram.
- Saat tiba di Miqat, seperti di Masjid Bir ‘Ali (buat yang berangkat dari Madinah), atau bahkan di pesawat saat melewati Yalamlam, bacalah niat untuk menggabungkan haji dan umrah.
- Niatnya begini:
“Labbaika Allahumma Hajjan wa Umratan” (Aku sambut panggilan-Mu ya Allah, untuk berhaji dan berumrah)
Atau:
“Nawaitul Hajja wal ‘Umrata wa Ahramtu bihima Lillahi Ta’ala” (Aku niat haji dan umrah sekaligus karena Allah Ta’ala). - Setelah niat, lanjutkan perjalanan ke Mekkah sambil terus bertalbiyah (bacaan Labbaik Allahumma Labbaik), berdzikir, dan berdoa.
-
Ibadah di Mekkah
- Setibanya di Mekkah, kamu disunnahkan melakukan thawaf qudum (thawaf penyambutan). Ini adalah thawaf tambahan untuk menghormati Ka’bah.
- Setelah thawaf qudum, kamu bisa langsung melakukan sa’i atau menundanya hingga thawaf ifadah nanti.
- Kalau sudah sa’i saat thawaf qudum, sa’i nggak perlu diulang setelah thawaf ifadah.
- Kalau belum, sa’i wajib dilakukan setelah thawaf ifadah.
- Selanjutnya, kamu akan menjalani rangkaian ibadah haji seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah, sama seperti Haji Tamattu’.
-
Thawaf Wada Sebelum Pulang
Sebelum meninggalkan Mekkah, kamu wajib melakukan thawaf wada, yaitu thawaf perpisahan sebagai tanda hormat terakhir pada Ka’bah. Setelah thawaf ini, semua prosesi Haji Qiran selesai, dan kamu siap kembali ke tanah air. ***