Memudahkan Anda Menuju Baitullah

Keutamaan Rukun Yamani

Kategori : Info Menarik, Umrah, Haji, Ditulis pada : 15 Oktober 2024, 08:48:56

Keutamaan Rukun Yamani

? by kemal (ig _ @kemal_ghiffary) (1).jpeg

Gambar by kemal (ig : @kemal_ghiffary)

Sahabat Al-Fauzi, Jakarta- Saat melaksanakan tawaf atau mengelilingi Ka’bah, sebaiknya jamaah juga menyempatkan diri untuk menyentuh Rukun Yamani, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Selain Hajar Aswad, ada satu sudut Ka’bah yang selalu diusap oleh Rasulullah SAW dan kemudian diikuti oleh para sahabat, yaitu Rukun Yamani.

Rukun Yamani adalah sisi Ka’bah yang terletak sejajar dengan Hajar Aswad, tepatnya di sudut barat daya, di mana kiswahnya terbuka. Dinamakan Rukun Yamani karena sudut Ka’bah yang berada di bagian barat daya ini, jika ditarik garis lurus ke selatan, akan sejajar dengan negara Yaman.

Sementara Hajar Aswad diusap dan dicium oleh Rasulullah SAW, beliau hanya mengusap Rukun Yamani. Menyikapi kebiasaan Rasulullah yang selalu mengusap Rukun Yamani, Umar bin Khattab pun berkata:

 

مَا تَرَكْتُ اسْتِلَامَ هَذَيْنِ الرُّكْنَيْنِ الْيَمَانِيَ، وَالْحَجَرَ، مُذْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَلِمُهُمَا، فِي شِدَّةٍ وَلَا رَخَاءٍ

Artinya: Aku tidak pernah meninggalkan meraba kedua sudut ini, yaitu sudut Yamani dan sudut Hajar Aswad, sejak aku melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengusapnya, baik dalam keadaan sempit (kesulitan) maupun dalam keadaan  

Menyentuh Rukun Yamani ternyata lebih mudah dibandingkan mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Banyak jamaah yang berusaha menyentuh Rukun Yamani setiap kali melakukan tawaf, terutama jika situasi di sekitar Ka’bah tidak terlalu ramai. Wangi sudut Ka’bah yang satu ini menempel pada tangan bagi yang menyentuhnya. 

Ketika menjalani tawaf, banyak jamaah yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyentuh sudut Ka'bah yang berada di sisi timur ini. Agar dapat menyentuh Rukun Yamani, jamaah selalu berusaha mendekati Ka’bah setiap kali melakukan tawaf. Jika tidak ada banyak orang yang berkumpul di sekitarnya, kesempatan untuk menyentuh Rukun Yamani pun semakin besar.

“Rasulullah SAW menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad dalam setiap tawaf,’’ Menurut Ibnu Umar RA dalam sebuah riwayat, Jabir RA juga menceritakan bahwa saat Fathu Makkah, Rasulullah SAW menggunakan sebuah tongkat untuk menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad.

Menyentuh Rukun Yamani merupakan sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dan banyak sahabat juga melakukannya. Ibnu Abbas, Jabir, Abu Hurairah, dan Ubaid bin Umar selalu mengingat untuk menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad, mengikuti teladan Nabi SAW.

Ada alasan di balik tindakan Rasulullah SAW dan para sahabat menyentuh Rukun Yamani. Menurut Ibnu Umar, menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad dapat menghapus berbagai kesalahan. Namun, Jabir bin Zaid mengingatkan agar jamaah haji dan umrah tidak berdesak-desakan untuk mencapainya.

Selain dapat menghapus berbagai kesalahan, Rukun Yamani juga memiliki keutamaan tersendiri. Menurut Ibnu Abbas, di sudut Ka’bah tersebut terdapat seorang malaikat yang mengucapkan "amin."

Ibnu Abbas menyarankan agar saat menyentuh Rukun Yamani, kita membaca doa: “Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adzaban nar.” Sementara itu, Ibnu Mas’ud RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa setiap kali beliau sampai di Rukun Yamani, beliau selalu bertemu dengan Malaikat Jibril.

Bukan hanya kaum pria yang berusaha untuk menyentuh Rukun Yamani, tetapi kaum perempuan, terutama yang berasal dari Turki dan Pakistan, juga ikut berdesakan mendekati sudut Ka’bah tersebut. Namun, dalam sebuah riwayat, Aisyah RA menyatakan bahwa ia tidak menganjurkan kaum wanita untuk menyentuh Rukun Yamani.

Ketika sampai pada rukun, wanita itu berkata kepada Aisya: Wahai ummul mukminin, tidakkah engkau memegangnya? Aisyah berkata: Apa perlunya bagi kaum wanita, dan apa perlunya memegang rukun? Biarkanlah berlalu. (Al-Fakihi: I/122)

Meskipun Aisyah RA tidak menganjurkan kaum wanita untuk menyentuh Rukun Yamani. Dalam praktiknya banyak wanita tetap berusaha untuk melakukannya. Banyak jamaah, baik pria maupun wanita rela berdesak-desakan demi mencapai Rukun Yamani, meskipun Aisyah melarang kaum wanita mendorong pria untuk menyentuhnya.

Dalam tulisannya, Heri Ruslan menjelaskan bahwa Rukun Yamani memiliki aroma yang sangat khas. Setiap kali menyentuhnya, jamaah sering kali menggosokkan tangan mereka pada sudut Ka’bah tersebut dan merasakan harum yang menyegarkan. Jika tidak terlalu banyak orang yang menyentuhnya, mereka juga menyempatkan diri untuk mencium Rukun Yamani.

Meskipun menyentuh Rukun Yamani memiliki keutamaan yang luar biasa, hal ini sebaiknya tidak dipaksakan, terutama ketika keadaan tawaf sangat ramai. Tidak perlu mendorong jamaah lain untuk menyentuhnya, terutama jika itu dapat mengakibatkan cedera.

Banyak jamaah yang berusaha sekuat tenaga untuk menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Namun, menyentuh kedua rukun tersebut seharusnya dilakukan dengan cara yang baik dan penuh kesadaran. Oleh karena itu, saat ingin menyentuh Rukun Yamani, penting untuk memperhatikan keadaan sekitar agar semua orang bisa merasa aman dan nyaman.***

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id