3 Tempat Mustajab di Makkah dan Madinah
3 Tempat Mustajab di Makkah dan Madinah
Sahabat Al-Fauzi, Jakarta- Di Makkah dan Madinah terdapat beberapa lokasi mustajab yang bisa dikunjungi oleh umat Muslim saat menunaikan ibadah haji. Tempat-tempat tersebut mencakup di sekitaran wilayah ka'bah
Menurut buku Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa karya Nurhasanah Namin, doa merupakan permohonan seorang hamba kepada Allah SWT, yang mencakup permintaan rezeki, perlindungan, dan keteguhan iman. Dalam surah Ghafir atau Al-Mu'min ayat 60, Allah SWT menegaskan janji-Nya untuk mengabulkan doa orang-orang yang berdoa kepada-Nya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Menurut laman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitab Durrul-Mantsur menyebutkan beberapa lokasi mustajab untuk berdoa di Mekkah dan Madinah. Tempat-tempat tersebut termasuk Multazam, di bawah Mizab, Rukun Yamani, Shafa, Marwah, serta area di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim.
"Dan juga di dalam Ka'bah, Mina, Muzdalifah, Arafah, dan tiga tempat melempar setan," demikian penjelasannya.
Syekh Abdul Aziz RA memilih riwayat ini di dalam tafsirnya. Sebagian ulama menyebutkan bahwa selain tempat-tempat tersebut masih ada tempat mustajab, yaitu Mathaf atau tempat thawaf, ketika memandang Ka'bah, Hathim, dan tempat antara Hajar Aswad serta Rukun Yamani.
Berikut ini adalah beberapa lokasi mustajab di Makkah dan Madinah secara lebih rinci.
3 Tempat Mustajab di Makkah dan Madinah
- Multazam
Multazam, sebagaimana dijelaskan dalam buku Misteri Mukjizat Makkah & Madinah karya Namin Asimah Azizun, dinamakan demikian karena setiap Muslim dianjurkan untuk berdoa di sana. Berdasarkan sebuah riwayat, doa yang dipanjatkan di tempat ini sangat mustajab dan dikabulkan. Multazam terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah, dengan jarak sekitar dua meter. Hajar Aswad sendiri adalah batu hitam yang berada di sudut Ka'bah, tepat di Rukun Yamani.
"Maka disunahkan berdoa sambil menempelkan tangan, dada, dan pipi ke Multazam sesuai dengan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan sunan Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash," kata Namin Asimah
Namin Asimah menjelaskan lebih lanjut bahwa ada tiga alasan yang menjadikan Multazam sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Faktor-faktor tersebut adalah keberkahan Nabi Ibrahim AS, keberadaan Hajar Aswad, serta jutaan umat yang melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah.
Hijir Ismail, yang berada di sebelah utara Ka'bah dengan bentuk setengah lingkaran, awalnya merupakan bagian dari Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS sebagai tempat berteduh saat mendirikan Ka'bah. Namun, karena keterbatasan dana, bangunan Ka'bah dikurangi. Menurut buku Amalan di Tanah Suci: Membantu Haji & Umrah Anda Lebih Produktif karya H. Rafiq Jauhary, Hijir Ismail kini menjadi tempat favorit jemaah haji untuk dikunjungi karena dianggap sebagai salah satu lokasi mustajab untuk berdoa, dan dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah di sana.
- Hijir Ismail
Hijir Ismail berada di sebelah utara Ka'bah dengan bentuk setengah lingkaran, awalnya merupakan bagian dari Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS sebagai tempat berteduh saat mendirikan Ka'bah. Namun, karena keterbatasan dana, bangunan Ka'bah dikurangi. Menurut buku Amalan di Tanah Suci: Membantu Haji & Umrah Anda Lebih Produktif karya H. Rafiq Jauhary, Hijir Ismail kini menjadi tempat favorit jemaah haji untuk dikunjungi karena dianggap sebagai salah satu lokasi mustajab untuk berdoa, dan dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah di sana.
- Rukun Yamani
Rukun Yamani, yang memiliki ketinggian sekitar 10,25 meter, terletak di sisi barat daya Ka'bah, tepat sebelum Hajar Aswad dari arah tawaf. Nama "rukun Yamani" diberikan karena posisinya yang menghadap ke arah Yaman. Jemaah dianjurkan untuk mengusap Rukun Yamani saat melewatinya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Ubaid bin Umari, dari ayahnya, ia berkata, "Sesungguhnya Ibnu Umar pernah berebut berdesak-desakan untuk mendekati dua rukun (Hajar Aswad dan Rukun Yamani). Sebelumnya, aku tidak pernah melihat seorang pun sahabat Rasulullah SAW yang berdesakan seperti itu. Lantas aku berucap, 'Wahai Abdurrahman, mengapa engkau mendekati dua rukun dengan berdesak-desakan seperti itu? Tidak pernah kulihat seorang pun sahabat Rasulullah SAW yang seperti itu.'
Dia menjawab, "Aku melakukannya karena mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani bisa menghapus dosa."