Memudahkan Anda Menuju Baitullah

Perintah Menjaga Lisan: Pentingnya Pengendalian Diri dalam Islam

Kategori : Info Menarik, Ditulis pada : 31 Mei 2024, 17:12:20

Perintah Menjaga Lisan: Pentingnya Pengendalian Diri dalam Islam

Menjaga-Lisan-untuk-Menghindari-Berbicara-Hal-Buruk.jpeg

Sahabat Al-Fauzi Tour, menjaga lisan adalah salah satu aspek penting dalam ajaran Islam. Lisan atau mulut adalah alat komunikasi utama manusia, yang dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan. Dalam banyak hadits dan ayat Al-Qur'an, umat Muslim diajarkan untuk berhati-hati dalam berbicara dan mengendalikan lisan mereka agar tidak menyakiti orang lain atau menyebarkan fitnah.

Lisan memiliki potensi besar untuk mempengaruhi hati dan pikiran orang lain. Kata-kata yang baik dapat memberikan dukungan dan semangat, sementara kata-kata yang buruk dapat melukai dan merusak hubungan. Oleh karena itu, menjaga lisan adalah bagian integral dari etika dan akhlak seorang Muslim. Mengendalikan lisan bukan hanya tentang menghindari ucapan yang buruk, tetapi juga tentang memanfaatkan lisan untuk menyebarkan kebaikan dan kebenaran.

Allah SWT menekankan pentingnya menjaga lisan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

"Yā ayyuhā alladhīna āmanū ittaqū allāha waqūlū qawlan sadīdan"
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar." (QS. Al-Ahzab: 70)

Ayat ini menekankan bahwa perkataan yang benar dan jujur adalah bagian dari ketakwaan kepada Allah. Umat Muslim diperintahkan untuk selalu berbicara dengan benar, yang berarti tidak berbohong, tidak menyebar fitnah, dan tidak menyakiti orang lain dengan kata-kata.

Rasulullah SAW juga banyak memberikan nasihat tentang pentingnya menjaga lisan. Salah satu hadits yang terkenal adalah:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

"Man kāna yu'minu billāhi wal-yaumil ākhir, falyakul khayran aw liyasmut."
Artinya: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengajarkan bahwa seorang Muslim yang sejati akan selalu memilih untuk berbicara baik atau lebih baik diam jika tidak ada kebaikan dalam ucapannya. Ini menunjukkan betapa pentingnya mengendalikan lisan dan memilih kata-kata yang keluar dari mulut kita dengan hati-hati.

Ada beberapa cara agar lisan kita tetap terjaga. Pertama, selalu pikirkan dampak dari kata-kata yang akan diucapkan. Apakah itu akan menyakiti orang lain ataukah itu bermanfaat?. Kedua, hindari berbicara tentang keburukan orang lain, terutama tanpa dasar yang jelas. Gosip dan fitnah adalah dosa besar dalam Islam. Ketiga, gunakan bahasa yang lembut dan sopan dalam berkomunikasi. Ini menunjukkan penghormatan kepada lawan bicara dan memperkuat hubungan sosial. Keempat, gunakan lisan untuk menyampaikan ilmu, memberi nasihat yang baik, dan menyebarkan kebaikan.

Sahabat Al-Fauzi, dengan memahami dan menerapkan ajaran Islam tentang menjaga lisan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan damai. Mengendalikan lisan adalah tanda kedewasaan spiritual dan sosial yang sangat dihargai dalam Islam. Mari kita berusaha untuk selalu menjaga lisan kita demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id