Menelusuri Gerbang Makkah: Ikon, Arsitektur, dan Validitas Sejarahnya

Al Fauzi News | berdiri megah di jalur utama Jeddah Mekkah. Dibangun tahun 1979, gerbang ini jadi penanda ikonik saat seseorang memasuki wilayah kota suci. Banyak orang juga menyebutnya “Qur’an Gate,” karena desainnya benar-benar mirip mushaf terbuka di atas rehal. Begitu melewati sini, siapa pun langsung tahu: mereka sudah sampai di ambang Tanah Suci.
Dari segi konstruksi, Mecca Gate dibuat dari beton bertulang kokoh, dengan detail dekoratif di bagian lengkungan yang mencolok. Panjangnya lebih dari 100 meter, dan elemen desain utamanya adalah dua “halaman Qur’an” yang tinggi menjulang. Jadi, Mecca Gate bukan cuma pajangan. Ini bagian penting dari pengaturan lalu lintas peziarah yang datang dari Jeddah lewat jalur darat.
Banyak panduan wisata, arsip perjalanan, dan cerita pengunjung sepakat: Mecca Gate jadi titik identifikasi utama ketika kendaraan masuk wilayah haram, area yang hanya boleh dimasuki Muslim. Gerbang ini tidak hanya punya fungsi administratif, tapi juga simbolis. Jutaan jamaah haji dan umrah dari seluruh dunia selalu melewatinya, dan posisinya yang strategis bikin Mecca Gate sangat dikenal di kalangan peziarah masa kini.
Walaupun bentuknya jelas terinspirasi kitab suci dan punya makna spiritual, penting untuk dicatat: Mecca Gate itu bangunan modern, bukan peninggalan zaman Nabi ﷺ atau para sahabat. Tidak ada catatan sejarah klasik yang menghubungkan gerbang ini dengan masa lampau, jadi klaim tentang “warisan sejarah” perlu dipisahkan dari fakta arsitekturnya yang kontemporer.
Singkatnya, Mecca Gate layak jadi referensi utama soal dokumentasi arsitektural modern, bentuk fisik, dan fungsinya sebagai penanda wilayah Mekkah saat ini. Tapi, kalau bicara sejarah tradisional, sebaiknya lebih kritis karena memang tidak ada dukungan dari literatur klasik. Dengan sikap seperti ini, informasi tentang Mecca Gate bisa tetap akurat dan bermanfaat, baik untuk pengetahuan umum maupun edukasi.
