Umroh atau Haji Dulu? Jawabannya Bisa Mengubah Niatmu Hari Ini

Mana yang lebih utama: umroh dulu atau haji dulu?
Pertanyaan ini kerap muncul di benak banyak umat Islam. Terutama saat Allah mulai membukakan jalan rezeki, lalu hati pun tergerak untuk berangkat ke Tanah Suci.
Namun sebenarnya, bagaimana Islam memandang hal ini? Adakah urutan yang lebih utama? Dan bagaimana jika ingin umroh dahulu karena haji masih harus antre bertahun-tahun?
Perbedaan Haji dan Umroh: Wajib vs Sunnah
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa:
•Haji adalah ibadah wajib, bagi yang mampu secara fisik, finansial, dan perjalanan. Ini adalah rukun Islam kelima.
•Umroh hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan, namun tidak wajib.
Jadi secara hukum, jika sudah mampu haji, maka itu yang harus diutamakan. Tapi realitanya, di Indonesia antrean haji bisa mencapai 10–30 tahun. Di sinilah umroh menjadi jalan mendekatkan diri kepada Allah bagi banyak orang.
Umroh Sebelum Haji: Sah dan Banyak Keutamaannya
Banyak ulama membolehkan bahkan menganjurkan umroh sebelum haji, terutama jika belum ada kepastian waktu keberangkatan haji. Nabi Muhammad ﷺ sendiri melaksanakan umroh beberapa kali sebelum berhaji, salah satunya Umrah Qadha (tahun ke-7 H).
Beberapa keutamaan umroh:
•Menghapus dosa-dosa kecil
•Menguatkan iman dan ketundukan pada Allah
•Menjadi latihan ibadah sebelum menunaikan haji
•Menjadi pengingat akan tujuan hidup sebagai hamba
Maka, berumroh bukanlah bentuk mendahului ibadah wajib, tapi justru langkah menuju kesiapan menunaikan haji dengan lebih khusyuk dan sadar.
Bagaimana Jika Sudah Mampu Haji Tapi Memilih Umroh Dulu?
Jika seseorang sudah mampu secara menyeluruh untuk berhaji, baik secara finansial maupun administratif (misalnya haji plus atau furoda), maka sebaiknya tidak menunda haji hanya karena ingin umroh terlebih dahulu.
Tapi jika yang tersedia hanya kesempatan umroh, maka berangkatlah. Allah tahu niat dan usaha setiap hamba-Nya.
Tidak ada larangan untuk umroh dulu. Bahkan, bisa jadi itu adalah cara Allah mempersiapkan dirimu untuk ibadah haji nanti. Jadikan umroh sebagai jalan memperkuat hati, merasakan keagungan Baitullah, dan memantapkan niat untuk haji di masa depan.
“Umroh adalah panggilan. Haji adalah perintah. Jika Allah sudah mengetuk hatimu—jawablah. Jangan tunggu sempurna, cukup siapkan hati.”
“Umrah ke umrah berikutnya menjadi penghapus dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan lain kecuali surga.”
(HR. Bukhari & Muslim)