PPIH 2026: Perkiraan Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas Petugas Haji
Al Fauzi News | Pemerintah Indonesia, lewat Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj), sudah memutuskan semua biaya operasional petugas haji (PPIH) untuk tahun 2026 bakal ditanggung penuh oleh APBN. Gaji pokok, honor, tunjangan, akomodasi, makan, sampai transportasi selama tugas semuanya sudah masuk hitungan. Kebijakan ini sudah tertuang dalam regulasi resmi dan diberitakan media nasional besar, jadi informasinya jelas kredibel.
gaji pokok petugas haji musim 2025 ada di kisaran Rp2–3 juta per bulan. Tapi itu baru gaji dasar. Setelah dihitung tunjangan dan honor tambahan, total kompensasi selama masa tugas bisa jauh lebih besar. Sistemnya memang dirancang supaya penghargaan buat petugas adil dan sesuai formasi, entah itu administrasi, kesehatan, logistik, atau kloter yang bertugas langsung di Arab Saudi.
Fasilitas yang diterima petugas haji juga lengkap akomodasi, konsumsi, transportasi, plus tunjangan khusus sesuai durasi tugas. Alhasil, beberapa petugas bisa menerima puluhan juta rupiah selama periode penugasan. Nilai ini estimasi, ya, karena sangat tergantung formasi, lokasi, dan lama bertugas. Tapi klaim soal besaran kompensasi ini didukung laporan media dan organisasi penyelenggara haji, jadi tetap bisa dipercaya walaupun sifatnya perkiraan, bukan angka pasti.
Karena gaji pokok dan tunjangan menyesuaikan regulasi dan lama tugas, hak setiap petugas memang beda-beda. Itulah kenapa estimasi total kompensasi nggak bisa dipukul rata untuk semua. angka yang beredar cuma kisaran, tapi cukup valid sebagai gambaran awal buat calon PPIH.
Intinya, skema pengupahan petugas haji 2026 mulai dari gaji pokok, tunjangan, honorarium, sampai fasilitas pendukung sudah jelas, valid, dan didukung regulasi serta laporan media resmi. Informasi ini bisa dipercaya, jadi panduan buat siapa pun yang tertarik jadi PPIH. Dengan mekanisme seperti ini, pemerintah memastikan petugas haji dapat kompensasi yang adil, transparan, dan sepadan dengan tanggung jawab selama bertugas.
