Produk Pertanian Indonesia Siap Masuk Tanah Suci! Petani RI Bakal Pasok Pangan untuk Jemaah Haji & Umrah
Al Fauzi News | Pemerintah Indonesia kini mendorong agar produk-produk pertanian dan peternakan nasional menjadi bagian dari rantai pasok kebutuhan pangan jamaah haji dan umrah di Tanah Suci. Inisiatif itu dikemukakan dalam pertemuan antara Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, dengan Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak. Kedua pejabat bersepakat untuk memperluas manfaat ekonomi dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah—tidak semata mengirim jamaah, tetapi juga menguatkan sektor pertanian dan peternakan di dalam negeri. HIMPUH
Dalam rapat tersebut disetujui pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) lintas kementerian sebagai wadah operasional untuk merancang langkah-langkah konkret agar komoditas lokal dapat masuk dalam ekosistem ekonomi haji. Pokja ini akan merumuskan strategi penyediaan bahan baku pangan dan jalur ekspor produk unggulan ke Arab Saudi, demi memastikan bahwa kebutuhan jamaah bisa dipenuhi dari dalam negeri.
Sudaryono menyebut bahwa peluang ekonomi sangat besar mengingat jumlah jamaah: sekitar 200 ribu orang melakukan haji tiap tahun, sementara jamaah umrah mencapai 2,5 juta orang. Dengan demikian, pasar untuk produk lokal—seperti sayur-mayur, daging kambing atau domba, dan komoditas hortikultura—dapat menjadi penggerak ekonomi baru bagi petani dan peternak Indonesia.
Sementara itu, Dahnil menegaskan bahwa kolaborasi ini didorong langsung oleh arahan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia ikut aktif dalam rantai pasok global ekosistem haji. Ia melihat bahwa komoditas pertanian lokal mempunyai potensi besar masuk ke Tanah Suci, khususnya produk hortikultura yang permintaannya tinggi di kalangan jamaah haji dan umrah.
Pokja yang akan dibentuk tidak hanya melibatkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Haji dan Umrah, melainkan juga kementerian lain seperti Kemenko Pangan dan Kementerian Investasi. Kolaborasi lintas lembaga ini diharapkan bisa mempercepat integrasi kebijakan dan membuka jalur ekspor baru ke Timur Tengah, sekaligus memperkuat kesejahteraan petani dan peternak di tanah air.
