Sejarah Baru: Gus Irfan Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah Pertama Indonesia
Al Fauzi News | Indonesia baru saja menorehkan sejarah baru dalam tata kelola haji dan umrah. Presiden Prabowo secara resmi melantik Mochamad Irfan Yusuf, yang lebih dikenal sebagai Gus Irfan, sebagai Menteri Haji dan Umrah pertama pada 8 September 2025. Momentum ini menandai komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kepada para jemaah haji dan umrah, sekaligus menjawab tantangan kian kompleksnya kebutuhan masyarakat.
Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah bukan sekadar formalitas. Sebelumnya, urusan haji dipegang oleh BP Haji. Seiring meningkatnya volume dan tuntutan layanan, DPR mengesahkan perubahan undang-undang yang membuka jalan bagi kementerian baru agar proses pengelolaan lebih fokus dan terstruktur. Langkah ini dianggap strategis untuk memperkuat tata kelola dan memastikan pelayanan publik yang lebih profesional.
Gus Irfan sendiri memiliki rekam jejak yang solid—baik secara organisasi maupun akademik. Ia pernah menjabat Kepala BP Haji dan memiliki garis keturunan tokoh besar, yakni cucu dari KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU, sekaligus putra KH Yusuf Hasyim. Kredibilitasnya semakin diperkuat dengan gelar doktor manajemen pendidikan Islam dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang ia raih pada Februari 2025. Sejak 1989, ia juga aktif sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Dengan kombinasi pengalaman, pengetahuan, dan jaringan yang kuat, Gus Irfan diharapkan mampu membawa terobosan baru dalam pelayanan haji dan umrah. Publik kini menaruh ekspektasi tinggi agar kementerian baru ini mampu memberikan layanan yang lebih efektif, terukur, dan berorientasi pada kepuasan jamaah. Pelantikan ini menjadi sinyal jelas bahwa pemerintah ingin mengedepankan profesionalisme dan inovasi dalam salah satu sektor ibadah paling vital di Indonesia.
