Fenomena Bintang Suhel: Tanda Pergantian Musim Panas ke Dingin di Arab Saudi 2025
Al Fauzi News | Pada Minggu, 24 Agustus 2025, masyarakat Arab Saudi menantikan terbitnya bintang Suhail—atau dikenal juga sebagai Canopus—di ufuk selatan. Bagi banyak kalangan di Saudi, momen ini bukan sekadar fenomena langit, melainkan penanda transisi musim yang dinantikan. Jeddah Astronomical Society (JAS) pun menegaskan bahwa kemunculan Suhel setiap tahun menjadi agenda penting bagi masyarakat setempat.
Secara astronomis, Suhail adalah bintang paling terang kedua setelah Sirius. Meskipun tidak berpengaruh langsung terhadap perubahan iklim, kemunculan Suhail selalu bertepatan dengan pergantian cuaca alami akibat peredaran bumi mengelilingi matahari. Tradisi Arab telah lama menganggap kehadiran Suhail sebagai indikator bahwa musim panas segera berakhir dan suhu mulai memasuki periode yang lebih sejuk.
Fenomena ini memiliki nilai historis dan budaya yang cukup signifikan di kawasan Timur Tengah. Sejak dahulu, masyarakat Arab menggunakan kemunculan Suhail sebagai referensi untuk mengantisipasi perubahan musim. Bagi para jamaah umrah, munculnya Suhail menjadi penanda penting bahwa suhu di Arab Saudi secara bertahap akan lebih bersahabat, sehingga aktivitas ibadah dapat dijalankan dengan lebih nyaman.
Dengan adanya fenomena astronomi ini, masyarakat dan jamaah diimbau untuk melakukan penyesuaian, baik dari sisi kesehatan maupun perlengkapan pribadi. Pergantian musim di Saudi memang merupakan siklus tahunan, namun tetap menjadi momen refleksi atas keteraturan dan keindahan ciptaan Allah SWT yang memberikan makna tersendiri bagi kehidupan masyarakat.
