7 Putaran Thawaf: Simbol Kehidupan yang Jarang Disadari!
🕌 Tahukah Kamu? Ini Makna Tersembunyi di Balik 7 Kali Thawaf Mengelilingi Ka’bah
Bagi siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di Masjidil Haram, menyaksikan jutaan umat Islam thawaf mengelilingi Ka’bah menjadi pemandangan yang menggetarkan jiwa. Tapi, tahukah kamu… mengapa kita thawaf sebanyak 7 kali? Mengapa bukan 3, 5, atau 10 kali? Apakah ini sekadar angka simbolik, atau ada makna yang lebih dalam?
Mari kita renungi bersama…
🌙 Thawaf: Lebih dari Sekadar Gerakan Fisik
Thawaf bukan sekadar berjalan mengelilingi bangunan hitam yang menjadi kiblat umat Islam. Ia adalah tarian cinta seorang hamba kepada Tuhannya, putaran demi putaran yang penuh doa, air mata, dan harapan. Dalam setiap langkahnya, kita sedang menyelaraskan hati dengan irama ketundukan.
🔢 Mengapa Harus 7 Kali?
Angka 7 dalam Islam memiliki kedalaman spiritual yang luar biasa. Coba kita ingat kembali:
•Langit diciptakan dalam 7 lapis (QS. Al-Mulk: 3)
•Bumi juga memiliki 7 lapis (QS. Ath-Thalaq: 12)
•Allah menyebut ada 7 ayat yang paling agung, yaitu Al-Fatihah (QS. Al-Hijr: 87)
•Nabi Ibrahim melempar jumrah sebanyak 7 kali di tiga titik
•Dan tentu… thawaf juga 7 putaran
Angka tujuh mencerminkan kesempurnaan, keberulangan yang sakral, dan penyatuan antara langit dan bumi. Saat kita mengelilingi Ka’bah tujuh kali, sejatinya kita sedang menyelaraskan diri dengan ketetapan langit dan ketentuan Ilahi.
❤️ Ka’bah: Poros Cinta dan Tunduknya Seluruh Alam
Ka’bah adalah titik pusat ibadah umat Islam, bukan hanya secara geografis, tapi juga secara spiritual. Dalam thawaf, kita tidak hanya bergerak mengelilingi Ka’bah, tapi hati kita juga sedang berputar dalam orbit cinta kepada Allah. Seperti planet mengelilingi matahari, kita sebagai hamba pun berputar mengelilingi pusat cahaya dan petunjuk.
Dan ketika dilakukan sebanyak 7 kali, thawaf mengajak kita untuk:
•Mengulangi dzikir, doa, dan harapan
•Menanggalkan ego dan dunia
•Menyempurnakan niat dan ikhlas
•Menyatu dengan gerakan semesta yang terus bertasbih
🌌 Sebuah Simbol Kehidupan
Hidup ini adalah perjalanan yang berputar—ada awal, pertengahan, dan akhir. Setiap putaran thawaf mencerminkan fase hidup manusia: lahir, tumbuh, mencari, tersesat, kembali, mengenal, dan akhirnya pasrah.
Bukankah hidup juga begitu? Kita berputar-putar, jatuh-bangun, namun terus berusaha kembali ke titik yang sama: Allah.
📿 Penutup: Jangan Lewatkan Makna di Balik Gerakan
Thawaf bukan hanya ritual; ia adalah simbol ketundukan, cinta, dan pencarian makna. Maka saat kau thawaf—baik secara fisik di Masjidil Haram maupun secara batin dalam hidup sehari-hari—ingatlah bahwa setiap langkah menuju Allah takkan pernah sia-sia.
“Dan Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS. At-Taubah: 120)
Semoga setiap putaran thawaf yang kita lakukan menjadi saksi cinta dan kerinduan kita kepada-Nya. 🤍
