PANAS MENYENGAT! Haji 2025 Diuji di Tengah Suhu Ekstrem Ini Faktanya

Kategori : Haji, Ditulis pada : 24 April 2025, 10:14:19

Haji 2025 Jadi yang Terakhir di Musim Panas: Ujian Fisik & Iman di Tengah Suhu Ekstrem

Mekkah, Arab Saudi – Musim haji 2025 diprediksi menjadi salah satu yang paling menantang dalam sejarah modern. Bukan hanya karena jumlah jemaah yang terus meningkat, tetapi juga karena kondisi cuaca yang luar biasa panas. Diperkirakan, suhu di Kota Mekkah akan mencapai 47°C pada siang hari, menjadikannya ibadah haji terakhir yang berlangsung di musim panas sebelum bergeser ke musim semi dan dingin untuk tahun-tahun berikutnya.

🌡️ Suhu Ekstrem, Ujian Ketangguhan Para Jemaah

Cuaca panas di Tanah Suci bukan hal baru. Namun, tahun 2025 menandai titik kulminasi musim panas yang paling ekstrem sebelum rotasi kalender Hijriah membawa waktu haji ke musim yang lebih sejuk.

Suhu siang hari antara 43°C–47°C berpotensi menimbulkan risiko dehidrasi, heatstroke, hingga kelelahan berat bagi jutaan jemaah dari seluruh dunia.

“Ini adalah ujian ketangguhan bukan hanya fisik, tapi juga keikhlasan dan kesiapan ruhani,” ujar salah satu pembimbing ibadah dari Indonesia.

🛡️ Antisipasi Pemerintah Arab Saudi

Melihat potensi bahaya dari cuaca panas, pemerintah Arab Saudi telah melakukan berbagai langkah antisipatif, seperti:

Penambahan kanopi peneduh di area thawaf dan mas’a
Penyediaan air zamzam dingin di setiap titik strategis
Unit pendingin bergerak di sepanjang jalur pejalan kaki
Pos kesehatan siaga 24 jam di semua rute utama

Tak hanya itu, edukasi terhadap jemaah mengenai pentingnya menjaga hidrasi dan menghindari paparan matahari langsung juga digencarkan.

⏳ Musim Terakhir yang Panas

Mulai tahun 2026, pelaksanaan ibadah haji akan berangsur-angsur jatuh di musim semi dan dingin, sesuai dengan siklus kalender Hijriah yang terus mundur sekitar 10–11 hari tiap tahunnya.

Artinya, Haji 2025 adalah haji terakhir di musim panas selama 17 tahun ke depan.

“Bisa jadi ini adalah momen langka sekaligus penuh keberkahan—berhaji dalam kondisi paling berat, tapi dengan pahala yang besar,” ungkap seorang jemaah asal Surabaya.