Aturan Baru Arab Saudi! Travel Haji-Umrah Wajib Penuhi 7 Layanan Penting, Kalau Tidak Bisa Dicabut Izin

Al Fauzi News |Arab Saudi kini menetapkan standar baru yang jauh lebih ketat untuk travel haji dan umrah. Lewat Kementerian Haji dan Umrah, pemerintah mengharuskan semua penyelenggara perjalanan resmi menyediakan tujuh layanan utama demi memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah. Selain itu, langkah ini juga sekaligus mempertegas komitmen Saudi dalam peningkatan mutu layanan sekaligus menekan travel ilegal yang masih sering beroperasi.
Pertama, setiap travel wajib memberikan layanan penjemputan dan sambutan sejak jemaah tiba, baik di bandara, pelabuhan, maupun perbatasan darat. Transportasi yang dipakai harus resmi, berlisensi, dan sudah memenuhi standar kenyamanan serta keselamatan. Soal akomodasi juga nggak main-main—penginapan wajib berizin, lokasi strategis, bersih, dan fasilitas harus memadai.
Layanan pendampingan keberangkatan kini jadi aturan baku. Agen travel harus memastikan semua proses dan jadwal perjalanan berjalan efisien hingga jemaah check-in tanpa kendala. Kepatuhan terhadap regulasi digital juga dipertegas—staff travel dituntut paham dan update soal platform resmi seperti Nusuk Masar karena sistem verifikasi sekarang sudah online dan terpusat.
Sisi lain yang tak bisa diabaikan adalah layanan kesehatan. Travel harus menyediakan pos pertolongan pertama, tenaga medis, dan rencana penanganan darurat, serta wajib bekerja sama dengan pusat komando Saudi.
Aturan baru ini bukan hanya memperketat regulasi, tapi juga memperjelas bahwa Saudi ingin seluruh jemaah, dari Indonesia ataupun negara lain, merasakan ibadah dengan standar tertinggi. Bagi calon jemaah, aturan ini jadi warning juga: jangan gegabah memilih travel. Legalitas dan kepatuhan travel di Nusuk Masar sekarang jadi patokan mutlak agar perjalanan umrah berjalan lancar, profesional, dan bebas masalah.

