Memudahkan Anda Menuju Baitullah

Perhatikan Hal-Hal Berikut Supaya Ibadah Haji dan Umrah Lancar Ketika Sedang Haid

Kategori : Umrah, Tips, Ditulis pada : 21 September 2022, 09:58:05

Wanita memiliki fitrah yang berbeda dengan laki-laki, salah satunya yaitu harus mengalami yang namanya menstruasi atau haid setiap bulannya. Banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh wanita saat masa haid terutama dalam aktivitas ibadah, karena salah satu syarat melakukan ibadah yaitu suci dari hadas serta najis. Sedangkan darah haid termasuk hadas besar, sehingga kegiatan ibadah bisa dilakukan ketika seseorang sudah bersuci (thaharah).

64.jpg

Photo by Maria Teneva on Unsplash

Lalu, bagaimanakah jika seorang wanita yang tengah menunaikan ibadah haji atau umrah kemudian ia mengalami haid? Apakah hajinya sah, serta bagaimana cara mengatasinya? Mungkin sebagian dari kita belum memahami ilmu dan informasi yang lengkap tentang hal tersebut. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara menghadapi situasi seseorang yang haid ketika melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Agar ibadah haji dan umrah makin maksimal, yuk simak informasinya hingga akhir!

Bolehkah Menjalankan Rangkaian Ibadah Haji dan Umrah Saat Haid?

Ketika melaksanakan ibadah haji maupun umrah, ada ritual ibadah yang tak boleh dilakukan yaitu thawaf. Hal ini didasarkan pada hadits, dari Aisyah ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda,

“ Kerjakan apa saja yang dilakukan oleh orang yang melaksanakan ibadah haji kecuali thawaf di Baitullah hingga engkau suci.” (HR. Muslim)

Dalam hadits Rasulullah yang lain menyebutkan, “Thawaf mengelilingi Ka’bah adalah shalat. Oleh sebab itu jangan banyak bicara di dalamnya.”

Dari hadits tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa thawaf yang merupakan salah satu rukun haji serta umrah, bentuk ibadahnya serupa dengan shalat, yang syarat sahnya harus dalam keadaan suci atau terbebas dari hadas kecil maupun hadas besar. Sedangkan haid termasuk ke dalam hadas besar, jadi harus menunggu suci untuk bisa mengerjakan thawaf.

Dalam hadits dari Aisyah yang lain, beliau menceritakan pengalamannya ketika perjalanan beribadah haji bersama Rasulullah, kemudian ia mengalami haid. 

“Aku ikut dalam haji wada’ bersama Rasulullah SAW, ketika sampai di Makkah, aku mengalami haid sehingga tak bisa melakukan thawaf di Ka’bah dan tidak menjalankan rukun sa’i. Akupun menceritakan hal ini kepada Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda, ‘Lepas gelunganmu, bersisirlah serta berniatlah ihram untuk berhaji’.” (HR. Bukhari)

65.jpg

Photo by Muhammad Faiz Zulkeflee on Unsplash

Jadi, yang diharamkan untuk dikerjakan saat wanita haid hanyalah rukun thawaf. Sedangkan bentuk ibadah yang lain seperti sa’i, wukuf di Arafah, bermalam di Mina dan Musdalifah tetap boleh dikerjakan.

Terdapat beberapa pendapat mengenai pelaksanaan haji seorang perempuan ketika sedang haid, terutama dalam hal thawaf ini. Menurut madzhab Syafii, seorang wanita yang sedang haid boleh melakukan rangkaian ibadah haji kecuali thawaf, dan harus menunggu hingga keadaanya suci baru melaksanakan thawaf.

Berbeda dengan madzhab Hanafi yang berpendapat bahwa pelaksanaan thawaf harus dalam keadaan suci. Maka, apabila seorang wanita yang sedang haid melakukan thawaf, maka thawafnya sah namun harus membayar dam atau denda. Dalilnya adalah firman Allah, “Hendaknya mereka melakukan thawaf di sekitar Ka’bah.” (QS. Al-Hajj: 9)

Pendapat lainnya, apabila seorang wanita melaksanakan haji kemudian ditengah-tengah haid, maka thawafnya boleh diwakilkan oleh orang yang sudah melakukan thawaf. Pendapat terakhir, boleh dengan mengonsumsi obat yang bisa mencegah atau menghentikan haid untuk sementara waktu. lalu ia bersuci dan melakukan thawaf.

Hal yang Harus Dilakukan Supaya Ibadah Haji dan Umrah Tetap Berjalan Lancar Ketika Haid

Nah, supaya ibadah haji Anda berjalan dengan lancar, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut tipsnya:

  • Seorang perempuan yang mengalami haid saat haji, mencoba untuk menerima dengan ikhlas ketentuan Allah yang terjadi. Menyadari benar bahwa hal tersebut merupakan ketentuan dari Allah, dan berusaha untuk meninggalkan larangan ketika haid sebagai bentuk ketaatan terhadap Allah.
  • Memperbanyak mengingat kepada Allah, melaksanakan bentuk ibadah lain dalam rangkaian ibadah haji yang tidak dilarang dengan sungguh-sungguh misalnya sai, wukuf, mabit dan seterusnya.
  • Jika memilih opsi untuk mengkonsumsi obat pencegah haid, pastikan darah haid benar-benar berhenti dan Anda dalam keadaan suci.
  • Adapun yang membolehkan untuk tetap mengerjakan thawaf ketika haid, pastikan untuk membersihkan diri dan memakai pembalut yang aman agar darahnya tidak tembus dan mengenai masjid.

Nah, itu dia beberapa hal terkait pelaksanaan haji serta umrah ketika haid. Semoga dapat menambah ilmu dan informasi untuk Anda ketika mengalami hal tersebut sewaktu menunaikan haji atau umrah.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id