Tertipu Umrah Murah: Rombongan Jemaah Bukittinggi Tertahan 8 Hari di Malaysia
Al Fauzi News | Kasus penipuan umrah kembali menjadi sorotan, apalagi setelah insiden rombongan jemaah asal Bukittinggi, Sumatera Barat, yang tertahan di Malaysia selama delapan hari. Kronologinya cukup jelas: mereka tergoda paket umrah berharga miring yang ditawarkan oleh oknum mengaku agen travel. Target utamanya para pedagang di Pasar Aur Kuning, dijanjikan fasilitas bintang lima dengan harga jauh di bawah standar. Hasil akhirnya? Jemaah gagal melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci dan harus menanggung sendiri biaya kepulangan.
Pelaku, berinisial W, mengaku mampu memberangkatkan jemaah dengan harga di bawah pasar, tanpa kontrak tertulis maupun dokumen resmi. Rombongan hanya sampai di Kuala Lumpur dan tidak mendapat arahan atau pendampingan berikutnya. Kasus ini kembali menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam memilih travel umrah, terutama yang belum terdaftar resmi di Kementerian Agama. Kini, puluhan korban telah menempuh jalur hukum untuk menuntut keadilan dan meminta ganti rugi.
Kementerian Agama mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergoda harga umrah yang tidak rasional. Standar harga umrah berkisar Rp23 juta per orang. Jika ada penawaran di bawah angka tersebut, apalagi tanpa kejelasan izin dan legalitas, risikonya sangat besar. Masyarakat disarankan untuk memverifikasi status agen travel melalui sistem SISKOPATUH yang bisa diakses secara online, guna memastikan legalitas biro perjalanan.
Kejadian ini menjadi reminder penting bagi calon jemaah agar melakukan verifikasi mendalam sebelum memilih agen perjalanan umrah. Ciri travel tidak resmi biasanya menawarkan harga tidak masuk akal, meminta pembayaran tunai tanpa kuitansi, serta tidak memberikan kejelasan terkait visa, jadwal keberangkatan, atau fasilitas akomodasi. Selain itu, prinsip “Lima Pasti Umrah” dari Kemenag patut diterapkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan ibadah.
Dampak penipuan umrah murah bukan sekadar kerugian finansial, tetapi juga trauma psikologis bagi korban. Oleh sebab itu, edukasi dan kehati-hatian sangat vital agar kejadian serupa tidak terulang. Jika berencana umrah, pastikan biro perjalanan yang dipilih terdaftar resmi, memiliki rekam jejak yang baik, serta menyediakan dokumen dan kontrak lengkap. Jangan mudah percaya janji manis tanpa bukti, karena niat ibadah harus diiringi langkah yang benar.