Rukun dan Wajib Umrah
Rukun dan Wajib Umrah
Sahabat Al-Fauzi, Jakarta- Dengan memahami rukun dan wajib umroh, kita dapat menghindari kesalahan yang bisa mengganggu kekhusyukan dalam beribadah. Pengetahuan ini sangat penting, karena setiap langkah yang dilakukan dalam umroh memiliki makna dan ketentuan yang harus dipatuhi.
Mengetahui rukun dan wajib ini bukan hanya sekedar teori, tetapi juga merupakan persiapan mental dan spiritual agar ibadah umroh kita dapat diterima oleh Allah SWT. Dengan demikian, kekhusyukan saat beribadah akan lebih terasa, dan kita dapat menjalani setiap rangkaian ibadah dengan penuh kesadaran.
- Melaksanakan ihram atau niat untuk memulai umroh dilakukan di miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan oleh Rasulullah SAW. Di sini, jemaah melafazkan talbiah umroh dengan ucapan: "Labbaik 'umroh," yang berarti "Aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umroh."
- Thawaf adalah ibadah yang dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Selama proses tawaf, jamaah dianjurkan untuk berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama, dan kemudian berjalan biasa pada empat putaran terakhir.
- Melaksanakan sa’i dilakukan dengan berjalan antara Bukit Shafa dan Bukit Marwa sebanyak tujuh kali. Setiap perjalanan dari Shafa ke Marwa dihitung sebagai satu putaran, begitu juga sebaliknya dari Marwa ke Shafa. Di Bukit Shafa, jamaah dianjurkan untuk naik ke bukit, menghadap Ka'bah, dan berzikir dengan lafaz yang telah ditentukan oleh Rasulullah SAW.
- Tahallul secara bahasa berarti "dihalalkan" dan dalam istilahnya merujuk pada diperbolehkannya jemaah melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang selama ihram. Tahalul dilakukan setelah sa’i, dengan cara memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, dimana mencukur gundul dianggap lebih utama. Untuk perempuan, cukup dengan memotong rambut sepanjang satu ruas jari. Tahalul menandai penutup ibadah umroh, setelah itu jamaah diperbolehkan melakukan kembali hal-hal yang dilarang saat ihram.
Tertib berarti bahwa semua rukun umroh harus dilaksanakan secara berurutan. Jika urutan ini tidak diikuti, maka ibadah umroh dianggap tidak sah. Selain itu, terdapat beberapa hal wajib dalam umroh yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Berihram di miqat.
- Tidak melanggar larangan selama dalam keadaan ihram.
- Melaksanakan rukun umroh dengan benar.