Tukang Nasi Pecel Naik Haji Bukan Cerita Sinetron
Tabalong, Al Fauzi Tour - Setelah menabung bertahun-tahun, wanita yang sehari-hari bekerja dengan berjualan nasi pecel ponorogo ini akan berangkat haji bersama dengan jamaah haji lainnya asal Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Saat ditemui dalam Grand Opening Cabang Al Fauzi Group di Tabalong, Sutji Rahayu (56) bercerita, niat berhaji sudah ada sejak tahun 2014, dia lantas berikhtiar. Sedikit demi sedikit penghasilannya dari berdagang nasi pecel dia kumpulkan.
Ibadah Haji memang mempersyaratkan ‘istitha’ah’ (kemampuan). Kemampuan ini mencakup fisik dan biaya. Berbeda dengan shalat, walau di dalamnya mencakup tiga belas rukun, namun pelaksanaannya nyaris tidak memerlukan biaya.
Sementara, ibadah haji, walau hanya berisi lima rukun, tapi ia harus dilakukan pada tempat dan waktu yang telah ditentukan. Bagi jamaah haji dari Indonesia, berangkat ke Mekkah tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit, apalagi bagi orang yang ekonominya pas-pasan.
Akan tetapi, mampu secara ekonomis bukanlah syarat substantif bagi seseorang untuk berangkat haji. Melaksanakan ibadah haji tidak memerlukan biaya. Ibadah haji itu “gratis” alias tidak berbayar. Allah tidak pernah menarik karcis bagi siapa saja hamba-Nya yang bertamu ke Rumah-Nya.
Sebagai informasi, Ibu Sutji Rahayu rencananya akan berangkat tahun 2023 melalu program Haji Smart yang ada di travel haji dan umroh Al Fauzi Group.